Showing posts with label sering. Show all posts
Showing posts with label sering. Show all posts

Friday, February 17, 2017

Masalah yang Sering Ditemui Dalam Proses Sablon Manual

Masalah yang Sering Ditemui Dalam Proses Sablon Manual


Dalam proses pencetakan sablon terutama untuk sablon kain, ada beberapa masalah yang umum atau sering dijumpai. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah :
  1. Perbedaan Warna Hasil Produksi Dengan Sample
    Salah warna adalah persoalan yang paling sering ditemui terhadap hasil pencetakan dengan sistem sablon. Salah warna yang dimaksud di sini adalah warna tidak sesuai (berbeda) dengan warna pesanan atau warna yang dikehendaki.

    Salah warna bisa disebabkan oleh kesalahan dalam memilih kode warna, merek tinta ataupun kesalahan dalam pencampuran warna ( untuk warna turunan ). Dalam beberapa kasus, kesalahan warna bisa juga diakibatkan oleh penggunaan tinta yang telah “kadaluarsa” atau telah disimpan dalam waktu lama yang berakibat terjadinya degradasi warna (misal untuk tinta pigmen).

    Biasanya kesalahan ini berupa warna yang telah disetujui oleh pemesan berdasarkan sample yang kita kirim berbeda dengan hasil cetakan yang kita produksi. Dalam hal ini pihak pemesan mungkin saja menolak produksi kita (reject).

    Mungkin untuk beberapa customer perbedaan warna yang tidak terlalu mencolok masih bisa ditolerir. Tetapi, untuk costomer yang sangat detail dalam melakukan quality control hal ini bisa menjadi alasan untuk me-reject hasil produksi kita.

    Untuk mencegah terjadinya hal ini, yang harus kita perhatikan adalah :
    • Gunakan tinta dengan kode warna dan merk yang sama dengan yang kita gunakan dalam pembuatan sample;
    • Jika menggunakan tinta hasil pencampuran beberapa warna dalam pembuatan sample, hitung dan catat setiap perbandingan, termasuk penggunaan bahan pengencer dengan teliti. Jangan terlalu percaya pada feeling dan penglihatan.
    • Kalau perlu buat semacam buku panduan untuk menghasilkan suatu warna turunan tertentu, berupa tabel komposisi warna dan warna akhir yang dihasilkan (color swatches) untuk tiap jenis tinta. Perbandingan komposisi warna yang sama bisa menghasilkan warna akhir yang berbeda jika diterapkan pada jenis tinta yang berbeda. Jenis dan warna dasar kain pun bisa mempengaruhi warna hasil cetakan.
    • Cara kita melakukan pencetakan juga bisa berpengaruh terhadap warna akhir hasil cetakan. Misalnya, dengan menggunakan tinta yang sama, hasil cetakan 3 x tarik dengan hasil cetakan 5 x tarikan dapat menghasilkan penampilan warna yang berbeda. Untuk beberapa kasus, cara kita mengeringkan cetakan juga bisa berpengaruh terhadap penampilan warna hasil cetakan. Karena itu, pada proses pembuatan sample, selalu perhatikan dan catat setiap detail langkah yang kita lakukan untuk menghasilkan suatu cetakan.
    • Usahakan untuk selalu menggunakan bahan yang sama dengan warna dasar yang sama dalam pembuatan sample dengan bahan dan warna dasar yang akan digunakan pada proses produksi. Ini juga seringkali berpengaruh terhadap tampilan akhir warna.

  2. Salah Urutan/Penempatan Warna
    Biasanya terjadi jika kita tidak memberikan panduan (catatan) terhadap urutan cetak terhadap cetakan yang menggunakan banyak warna. Ini bisa berupa kasus seperti nomor 1 ataupun misal munculnya warna yang tidak dikehendaki pada hasil cetakan.

    Contoh: adanya warna ke tiga pada cetakan suatu hurup dengan outline pada bagian luarnya. Jika urutan pencetakan warnanya tertukar (warna lebih "kuat" dicetak lebih dulu, sedangkan warna lebih “lemah” yang menumpang diatasnya dicetak belakangan) bisa menghasilkan warna ke tiga berupa bayangan outline, karena warna di bawahnya "naik".

    Sekali lagi, selalu catat setiap detail dalam pembuatan sample termasuk urutan langkah cetak, dan pastikan langkah tersebut dilaksanakan dalam proses produksi.

  3. Luntur atau Warna Berubah
    Yang dimaksud luntur di sini adalah hasil cetakan hilang (sebagian atau seluruhnya), warna yang berubah setelah beberapa waktu atau setelah dilakukan washing (pencucian). Hal ini bisa diakibatkan oleh :
    • Kualitas tinta yang kita gunakan jelek. 
    • Kesalahan komposisi antara bahan dasar, pewarna dan pelarut yang digunakan.
    • Kesalahan dalam proses pengeringan yang tidak tepat (suhu dan lamanya waktu pengeringan)
    • Ketidaksesuaian jenis bahan dengan tinta yang digunakan.
    • Rontok
      Mungkin ini istilah lain dari luntur, tetapi lebih khusus pada cetakan tebal atau cetakan timbul. Pada kasus ini, hasil cetakan bisa jadi "copot" dari kain, retak-retak kemudian bisa rontok. Penyebabnya sama seperti untuk kasus luntur.

    • Salah Posisi
      Penempatan cetakan yang tidak sesuai dengan yang semestinya. Bisa jadi salah tempat (misalnya harusnya di dada kiri ditempatkan di dada kanan, dst) atau cetakan yang terbalik (atas-bawah; kiri – kanan). Ini terjadi karena :
      • Salah pembuatan/pengaturan penempatan screen.
      • Salah dalam pembuatan film
      • Kesalahan dalam penempatan gambar pada patron/marka.

    • Mis Register
      Ini juga merupakan yang paling sering terjadi dalam proses sablon. Jika cetakan terdiri atas lebih dari satu warna, seringkali terjadi hasil cetakan yang "berbayang", "bolong (ada area kosong yang seharusnya tidak ada)". Ini bisa terjadi karena :
      • Kesalahan dalam pembuatan screen, terutama penempatan posisi film yang tidak "pas".
      • Pengaturan penempatan posisi screen pada meja yang kurang tepat;
      • Terjadinya pergeseran posisi screen pada saat pencetakan (screen “goyang”).
      • Knok (pembatas posisi dan pergerakan screen) yang goyah, sempal, atau mengalami pergeseran selama proses pencetakan.
      • Cara mencetak, terutama penarikan rakel di atas screen dan pengangkatan screen dari atas cetakan, yang kurang baik.

    • Screen Buntu
      Screen yang buntu atau mampet merupakan salah satu masalah yang juga sering dijumpai. Ketika screen mampet, baik pada keseluruhan gambar atau pada sebagian gambar, tentu akan mengganggu kelancaran produksi disamping juga bisa berpengaruh terhadap kualitas hasil cetakan.

      Jika mampetnya screen tidak terjadi terlalu sering atau dalam jarak waktu yang agak lama, ini merupakan hal yang wajar. Tapi jika mampetnya screen terlalu cepat terjadi dan sangat mengganggu produksi, tentu ini menjadi masalah.

      Screen menjadi sangat mudah mampet (atau mungkin mampet sejak awal) bisa disebabkan :
      • Ketidak sesuaian ukuran mesh screen dengan jenis tinta yang digunakan. Misal, jika menggunakan tinta rubber dan mesh yang digunakan adalah diatas 120, bisa mengakibatkan screen sering mampet atau malah mampet sejak awal.
      • Tinta yang digunakan terlalu cepat kering. Ini bisa disebabkan kualitas tinta ataupun penggunaan pengencer yang terlalu cepat kering.
      • Kesalahan film bisa juga mengakibatkan screen jadi sering mampet. Misalnya film garis yang terlalu tipis atau, kalau itu film raster, rasternya terlalu halus untuk ukuran mesh screen dan jenis tinta yang digunakan.
    Itulah beberapa masalah yang sering ditemui dalam proses sablon. Mungkin ada beberapa lagi masalah yang dapat terjadi, namun saya rasa hal-hal itulah yang paling sering ditemui.
    source


    Available link for download

    Read more »

    Wednesday, February 8, 2017

    Kenali registry yang sering menjadi sasaran virus

    Kenali registry yang sering menjadi sasaran virus





    Key Run
    Key ini digunakan virus agar virus aktif pada saat windows melakukan logon. Contoh:

    HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionRun
    Jenis Nilai : String
    Nama Kunci : Virus
    Nilai : C:WindowsVirus.exe

    HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsCurrentVersionRun
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci : Virus
    Nilai : C:WindowsVirus.exe



    Key Explorer
    Key ini digunakan virus untuk melindungi dirinya agar tetap tersembunyi. Virus dapat melakukan berbagai manipulasi explorer pada key ini. Contoh:

    HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionPoliciesExplorer
    Jenis Nilai : DWORD
    Nama Kunci : NoFolderOptions
    Nilai : 1



    Key System
    Key ini juga digunakan virus untuk melindungi dirinya. Dengan key ini virus dapat menonaktifkan TaskManager dan Registry. Contoh:

    HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionPoliciesSystem
    Jenis Nilai : DWORD
    Nama Kunci : DisableTaskMgr
    Nilai : 1

    HKEY_CURRENT_USERSoftwarePoliciesMicrosoftWindowsSystem
    Jenis Nilai : DWORD
    Nama Kunci : DisableCMD
    Nilai : 1



    Key Winlogon
    Key ini digunakan virus untuk mengaktifkan dirinya sebelum/sesudah tampilan windows keluar. Contoh:

    HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsNTCurrentVersionWinlogon
    Jenis Nilai : String
    Nama Kunci : Shell
    Nilai : Explorer.exe "C:WindowsIExplorer.exe"

    HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsNTCurrentVersionWinlogon
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci : Userinit
    Nilai : C:WindowsSystem32userinit.exe,C:WindowsIExplorer.exe



    Key Dekstop
    Key ini digunakan virus sebagai sarana penyamaran virus sebagai screensaver sehingga pada screen saver berjalan bukan screen saver yang berjalan tapi melainkan virus yang berjalan. Contoh:

    HKEY_CURRENT_USERControl PanelDesktop
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci : SCRNSAVE.EXE
    Nilai : C:WindowsSystem32virus.SCR"

    HKEY_CURRENT_USERControl PanelDesktop
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci : ScreenSaverIsSecure
    Nilai : 0

    HKEY_CURRENT_USERControl PanelDesktop
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci : ScreenSaveTimeOut
    Nilai : 600



    Key AeDebug
    Key ini hampir sama seperti screen saver hanya saja, jika terjadi suatu debug pada windows maka tanpa sadar windows telah menjalankan virus. Contoh:

    HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsNTCurrentVersionAeDebug
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci : Debugger
    Nilai : "C:WindowsSystem32Shell.exe"

    HKEY_LOCAL_MACHINESOFTWAREMicrosoftWindowsNTCurrentVersionAeDebug
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci : Auto
    Nilai : 1



    Key Command
    Key ini digunakan virus agar virus selalu aktif. Fungsi pengaktifannya jika user menjalankan suatu aplikasi maka yang dijalankan pertama kali adalah virus baru virus tersebut akan menjalankan aplikasi tersebut agar tidak mencurigakan. Dengan key ini virus memegang akses penuh terhadap suatu aplikasi. Virus dapat menjalankan suatu apikasi yang dia jalankan atau pun sebaliknya. Contoh:

    HKEY_CLASSES_ROOTexefileshellopencommand
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci :
    Nilai : "C:WindowsSystem32shell.exe " "%1"%*

    HKEY_CLASSES_ROOTlnkfileshellopencommand
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci :
    Nilai : "C:WindowsSystem32shell.exe " "%1"%*

    HKEY_CLASSES_ROOTpiffileshellopencommand
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci :
    Nilai : "C:WindowsSystem32shell.exe " "%1"%*

    HKEY_CLASSES_ROOT atfileshellopencommand
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci :
    Nilai : "C:WindowsSystem32shell.exe " "%1"%*

    HKEY_CLASSES_ROOTcomfileshellopencommand
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci :
    Nilai : "C:WindowsSystem32shell.exe " "%1"%*
    Ket Nama Kunci = Kosong artinya (Default).



    Key Safe Boot
    Key ini digunakan virus agar virus tetap aktif. Pada saat windows berjalan pada mode safe-mode atau pun dos sehingga user tidak akan dapat menghapus virus ini pada mode safe mode. Contoh:

    HKEY_LOCAL_MACHINESYSTEMCurrentControlSetControlSafeBoot
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci : AlternateShell
    Nilai : C:WindowsVirus.exe



    Key exefile
    Key ini digunakan virus untuk melakukan manipulasi file agar virus tersebut tetap tersamar sehingga sulit untuk membedahkan mana file yang asli dan mana yang virus.

    HKEY_CLASSES_ROOTexefile
    Jenis Kunci : String
    Nama Kunci :
    Nilai : File Folder
    Nama Kunci = Kosong artinya (Default).



    Key CabinetState
    Key ini digunakan virus sebagai suatu sarana yang dapat membantu penyeberan jika user menggunakan windows explorer. Karena address bar windows explorer akan menampilkan alamat file yang sedang dibuka oleh user dengan lengkap. Contoh:

    HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorerCabinetState
    Jenis Kunci : DWORD
    Nama Kunci : FullPathAddress
    Nilai : 1



    Key Advanced
    Key ini digunakan virus untuk menyembunyikan dirinya. Agar settingan windows explorer tetap tidak akan menampilkan file yang dalam keadaan tersembunyi.

    HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorerAdvanced
    Jenis Kunci : DWORD
    Nama Kunci : HideFileExt
    Nilai : 1
    HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorerAdvanced
    Jenis Kunci : DWORD
    Nama Kunci : Hidden
    Nilai : 0

    HKEY_CURRENT_USERSoftwareMicrosoftWindowsCurrentVersionExplorerAdvanced
    Jenis Kunci : DWORD
    Nama Kunci : ShowSuperHidden
    Nilai : 0


    disini saya menemukan software yang cukup membantu kita untuk mengatasi kejahilan virus di PC kita !!!

    kita bisa menggunakan software buatan "komputeron.com" ini !!!

    download free


    semoga apa yang saya Posting ini dapat membantu !!!


    Available link for download

    Read more »

    Sunday, October 16, 2016

    Kenapa Komputer sering restart

    Kenapa Komputer sering restart


    Penyebab Komputer sering restart antara lain :

    1. Komputer sering restart karena Processor overheating (terlalu panas).

    Cara cek processor yang overheating (terlalu panas) :
    * Melihat kondisi temperatur pada menu Hardware Monitor di BIOS
    * Menggunakan program monitoring temperatur seperti misalnya CPUID Hardware Monitor
    * Mengecek secara manual yaitu dengan membuka casing CPU dan meraba sendiri temperatur pada bagian Pendingin (Cooler) Processor.

    Penyebab Processor yang overheating (terlalu panas):

    * Putaran kipas / fan pendingin Processor yang sudah menurun (putaran pelan).
    * Menumpuknya debu pada sirip-sirip Pendingin Processor, ini adalah hal yang sering terjadi terutama apabila ruangan tempat penyimpanan komputer berdebu.
    * Sudah keringnya atau bahkan tidak adanya thermal paste yang merekatkan antara Processor dan Pendinginnya.
    * Kondisi ruangan tempat penyimpanan komputer yang memang panas.

    Cara Service Komputer yang Sering Restart akibat overheating / kepanasan :
    * Bersihkan debu yang terdapat dalam Casing CPU dan Pendingin Processor secara berkala dengan kuas kecil atau gunakan blower jika ada.
    * Lapisi ulang processor dengan thermal paste, sebelumnya buang / kerik thermal paste kering yang nempel di processor / pendinginnya.
    * Tempatkan komputer di ruangan yang tidak terlalu panas (lebih baik ber-AC), gunakan kipas tambahanan jika perlu
    * Gunakan program monitoring temperatur, misalnya CPUID Hardware Monitor untuk mengetahui secara dini kondisi overheat pada Processor. Program ini dapat Anda download di sini. Screenshootnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.



    2. Komputer sering restart karena Power Supply yang kekurangan daya.
    Kurangnya daya Power Supply dapat menyebabkan komputer sering restart.
    Penyebab power suply kurang daya adalah menurunnya putaran kipas atau matinya Kipas power supply, sehingga terjadi overheat pada komponen Power Supply itu sendiri. Apabila anda merasa curiga dengan performa Power Supply yang terpasang sebaiknya ganti dulu bagian power Supply ini dengan Power Supply yang terbukti berfungsi baik. Semakin besar daya / watt power suply semakin bagus.

    3. Komputer sering restart karena VGA Card rusak

    Komputer sering restart sendiri juga bisa terjadi karena rusaknya bagian VGA Card yang terpasang pada slot AGP atau PCI. Biasanya VGA Card yang rusak akan terasa cepat panas pada bagian pendinginnya, selain itu tampilan gambar pada layar monitorpun menjadi rusak. Untuk itu apabila komputer Anda sering restart ada baiknya juga untuk mengecek komponen tersebut.

    4. Komputer sering restart karena Hardisk bad sector
    Sebuah hardisk yang rusak atau bahkan terdapat bad sector didalamnya dapat menjadi penyebab komputer menjadi hang, muncul pesan bluescreen of deadth atau komputer ga bisa booting dan me-restart terus. Untuk mencegah kerusakan sekaligus memperbaiki hardisk tersebut kita bisa menjalankan program scandisk/checkdisk, men-defrag hardisk secara teratur dan pastikan selalu mematikan komputer dengan menekan tombol shutdown. Untuk cek kondisi harddisk silahkan klik di sini.


    5. Komputer sering restart karena RAM rusak

    RAM yang rusak juga bisa menyebabkan komputer sering restart, hal ini pernah saya alami beberapa waktu yang lalu. Saat itu komputer selalu restart ketika dinyalakan meskipun saya telah memastikan tidak ada masalah dengan hardware yang lain, komputer tetap tidak bisa booting dan selalu restart meskipun masuk ke windows safe mode. Saya kemudian mengganti RAM yang terpasang, dan akhirnya komputer bisa berjalan normal kembali. Untuk cara cek RAM yang rusak klik di sini.


    Demikian cara service komputer yang sering restart.
    Semoga bermanfaat.

    sumber : www.catatanteknisi.com


    Available link for download

    Read more »